Jakarta, INDEPENDEN – Pengurus Asosiasi Nazhir Indonesia (ANI) melakukan pertemuan dengan pimpinan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Pertemuan dilakukan dalam rangka ANI mendapatkan arahan pengembangan organisasi dan membangun sinergi antara asosiasi ini dengan BWI.
Hadir dalam pertemuan di Kantor BWI, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (3-/11/2022), Presiden ANI Imam Nur Azis dan Wakil Ketua BWI Imam Teguh Saptono.
Dalam pertemuan, Imam Teguh menyampaikan agar ANI fokus pada pengembangan sumber daya manusia para nazhir.
Hal itu terkait anggota ANI adalah personal nazhir, bukan lembaga.
Untuk itu perlu disusun road map (peta jalan) ANI, dalam konteks program pembinaan para nazhir, penyusunan dan penegakan kode etik, serta membangun jejaring dengan stakeholders (pengampu kebijakan) bidang perwakafan.
Saat ini nazhir perorangan jumlahnya mencapai 400 ribu lebih.
Perlu organisasi yang menaungi mereka untuk memastikan harta benda wakaf dikelola secara benar –secara syar’i maupun regulasi.
Perlu organisasi yang menaungi mereka untuk memastikan harta benda wakaf dikelola secara benar –secara syar’i maupun regulasi.
Menanggapi arahan BWI, Imam Nur menyampaikan apresiasinya.
Arahan dijadikan pedoman dalam rapat kerja ANI yang pertama.
“Semoga dengan makin banyaknya yang memberikan perhatian kepada wakaf ini, kesejahteraan dan kemakmuran umat berbasis wakaf yang ingin kita bangun bisa segera terwujud,” kata Imam Nur Azis



Sumber:
Asosiasi Nazhir Indonesia Audiensi ke BWI: 400 Ribu Pengelola Wakaf Butuh Pembinaan