Dalam rangka menjadi lembaga nazhir yang profesional dan kokoh Yayasan Bina Pemuda Nusantara bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI mengadakan program “Workshop Indonesia Berwakaf”. Acara ini berlangsung pada Ahad (04/08/2019) di Felfest Universitas Indonesia, Pukul 08.00 s.d 17.00 WIB.
Acara ini disemarakan oleh pembicara yang ahli di bidangnnya. Workshop terdiri atas 3 (tiga) sesi , yaitu 2 (dua) sesi pelatihan dan 1 (satu) workshop gerakan. Pada sesi pertama, pelatihan yang diberikan membahas tentang Ekonomi Islam dan Fikih Wakaf oleh Sigiti Purnomo, Ph.D dan K.H Amang Syafrudin.
Sesi kedua, materi yang disampaikan mengenai inovasi wakaf oleh Imam Nur Azis, M.A, dan Dr. Saiful Anwar.
Imam Nur Azis yang juga pendiri Wakafprenuer Institute memaparkan strategi memajukan wakaf yakni 5C: Campaign, Create, Convert, Competent dan Compliance. Beliau juga mengungkapkan contoh gerakan wakaf produktif dengan menggabungkan wakaf dan entrepreneur (wakafprenuer) yang ada di Thailand.
Sesi terakhir diberi pengantar komisioner Badan Wakaf Indonesia, Iwan Agustiawan Fuad, M.Si dan dilanjutkan dengan membahas pola kerjasama antar lembaga dalam memasifkan Gerakan Indonesia Berwakaf.
“Alhamdulillah kita berkumpul di sini bukan kebetulan, tetapi bagian dari takdir Allah untuk menyatukan semua potensi wakaf di Indonesia. Kami berharap kita semua bisa membuat gerakan Indonesia Berwakaf ini menjadi lebih masif dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia” Ujar Bapak Bambang dalam memimpin diskusi workshop Indonesia Berwakaf.
Harapan dari kegiatan ini adalah dibentuknya Konsorsium, yaitu gabungan lembaga-lembaga wakaf untuk mengerjakan proyek bersama demi besarnya gerakan Indonesia Berwakaf untuk masyarakat Indonesia yang lebih bermartabat.
Pada akhir sesi, ditandatangani piagam deklarasi Konsorsium Indonesia Berwakaf dan dibentuklah tim khusus untuk mengelola sistem dan pola gerakan tersebut agar bisa lebih fokus dan rapi dalam menjalankan agenda-agenda ke depan.
Satu hal yang harus diketahui kita bersama adalah bahwa wakaf tidak hanya 3M masjid, madrasah, dan makam , tetapi juga wakaf tunai yang akan menjadi wakaf produktif yang terus tumbuh menjadi amal jariyah.
Semoga komitmen kolaborasi antara Yayasan Biman, STEI SEBI, Badan Wakaf Indonesia, Zakat Sukses, Fusi Foundation, YAKESMA, Yayasan AlFikri Riau, Persaudaraan Salimah, Akrom Foundation dan lembaga lainnya melalui Piagam Deklarasi tersebut menjadikan gerakan Indonesia Berwakaf makin masif dan bermanfaat serta menaikan martabat masyarakat Indonesia.
Tentunya konsorsium ini bersifat terbuka. Beberapa Nazir dan Yayasan yang hadir dalam workshop ini bergabung untuk mendukung BWI dalam mendukung spirit berwakaf di kalangan milenial dan pemerintah melalui thema Indonesia Berwakaf
Diharapkan Indonesia Berwakaf di mulai di provinsi lainnya setelah sukses di provinsi Riau Berwakaf yg menghimpun Rp 6.4 Milyar dalam beberapa jam dan menobatkan Gubernur Sebagai Duta Wakaf.
Menurut Iwan Agustiawan Fuad M.Si BWI ikut mendukung inisiatif masyarakat yang mendorong pertumbuhan wakaf dan pengelolaan secara profesional.